Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama (merek). Zat aktif amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”inemicillin”, sedangkan pabrik ”B” memberi nama ”gatoticilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari berbagai merek tersebut, bahannya sama: amoxicillin.
Kamis, 16 Januari 2020
Zat dan Mutu Obat Generik
Dari sisi zat aktifnya (komponen utama obat), antara obat generik (baik berlogo maupun bermerek dagang), persis sama dengan obat paten. Namun Obat generik lebih murah dibanding obat yang dipatenkan.
Mutu obat generik tidak berbeda dengan obat paten karena bahan bakunya sama. Ibarat sebuah baju, fungsi dasarnya untuk melindungi tubuh dari sengatan matahari dan udara dingin. Hanya saja, modelnya beraneka ragam. Begitu pula dengan obat. Generik kemasannya dibuat biasa, karena yang terpenting bisa melindungi produk yang ada di dalamnya. Namun, yang bermerek dagang kemasannya dibuat lebih menarik dengan berbagai warna. Kemasan itulah yang membuat obat bermerek lebih mahal.
Mutu obat generik tidak berbeda dengan obat paten karena bahan bakunya sama. Ibarat sebuah baju, fungsi dasarnya untuk melindungi tubuh dari sengatan matahari dan udara dingin. Hanya saja, modelnya beraneka ragam. Begitu pula dengan obat. Generik kemasannya dibuat biasa, karena yang terpenting bisa melindungi produk yang ada di dalamnya. Namun, yang bermerek dagang kemasannya dibuat lebih menarik dengan berbagai warna. Kemasan itulah yang membuat obat bermerek lebih mahal.
Obat Generik Berlogo (OGB)
Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama (merek). Zat aktif amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”inemicillin”, sedangkan pabrik ”B” memberi nama ”gatoticilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari berbagai merek tersebut, bahannya sama: amoxicillin.
Obat Generik Bermerek
Obat generik bermerek adalah obat generik yang diberi nama sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan farmasi tersebut. Contoh obat generik bermerek adalah ketika suatu perusahaan farmasi ingin memberi nama obat "A" pada obat simvastatin, maka nama obat tersebut adalah simvastatin "A" padahal memiliki kandungan dan manfaat yang sama.
Obat generik bermerek umumnya dikemas sesuai dengan desain yang diinginkan produsen farmasi tersebut, jadi harganya sedikit lebih mahal dari obat generik berlogo. Obat generik bermerek juga dapat menambah rasa atau meredam bau obat yang tidak enak.
Obat generik berlogo dan obat generik bermerek pada dasarnya memiliki formulasi obat Bioekuivalen dan tingkat keefektifan untuk menyembuhkan gejala penyakit pun sama. Obat generik juga menjadi solusi murah untuk pengobatan.
Kelebihan Dan Kekurangan Obat Generik
Jika Anda masih beranggapan kelebihan dari obar generic dibandingkan dengan obat paten atau obat lainnya hanyalah sebatas ekonomis nan murah, maka sudah saatnya Anda mengetahui beberapa fakta kelebihan seputar obat generik yang selama ini orang belum banyak ketahui.
Meski masih dipandang sebelah mata, obat generik sebenarnya memiliki banyak keutamaan dibanding obat paten.
Apa saja keutamaan obat generik? Berikut penjelasannya:
1. Harga
Harga obat generik berkali lipat lebih rendah disbanding obat paten. Rendahnya harga obat generik bukan disebabkan oleh rendahnya kualitas obat melainkan karena tidak adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk ongkos penemuan dan pematenan.
Dilain sisi pada obat paten, harga yang melambung tinggi diakibatkan oleh beratnya biaya produsen farmasi untuk menutupi biaya-biaya berikut ini:
- biaya-biaya yang berkaitan dengan penemuan,
- keperluan produksi massal, dan
- biaya untuk keperluan pematenan.
Perlu diketahui, biaya pematenan suatu obat merupakan komponen biaya terbesar dari pos produksi lainnya. Tidak heran jika sekaligus menyebabkan mahalnya harga jual obat paten.
2. Efek Samping
Obat paten adalah obat yang baru ditemukan dan dipasarkan. Oleh sebab itu, tidak tertutup kemungkinan masih terdapat efek negatif atau efek samping yang belum diketahui berkaitan dengan obat tersebut. Dalam sejarah kefarmasian banyak kisah tentang obat paten yang tiba-tiba ditarik dari peredarannya dari masyarakat karena ternyata memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh.
Pada obat generik, potensi efek negatifnya relatif lebih rendah dibanding obat paten. Hal itu terjadi karena obat generik pada hakikatnya merupakan lanjutan obat paten, dan karena itu masa pengamatan obat lebih lama ketimbang obat paten. Bila ada efek negatif yang berkaitan dengan obat, efek tersebut telah diketahui dan dideteksi lebih awal yaitu saat obat generik ini masih dalam bentuk obat paten. Jadi, secara klinis, efek samping obat generik lebih dapat diantisipasi.
3. Kualitas
Obat generik mengandung unsur dan komponen yang sama dengan obat paten. Sistem produksinya pun diatur sedemikian rupa guna memenuhi standar produksi obat yang bermutu. Sejak bulan Agustus 2007 lalu, semua obat generik di Indonesia harus menjalani uji mutu termasuk memenuhi metode Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan uji BA/BE (bioavailabilitas dan bioekivalensi).
Dengan memenuhi metode dan jenis uji tersebut, setiap obat generik yang dipasarkan telah memenuhi standar jaminan mutu.
Langganan:
Postingan (Atom)